Horace Burgess yang Membangun Rumah Pohon Terbesar dan Terindah di Dunia Selama 15 Tahun

Apakah anda pernah memiliki rumah pohon pada masa kecil anda? atau anda pernah ikut bermain menaiki rumah pohon yang dimiliki oleh teman saudara anda sendiri? Ada yang pernah ada pula yang belum pernah. Bagaimana sensasinya ketika anda berada pada rumah pohon tersebut? pastinya akan berbeda-beda yang dialami oleh setiap orang yang pernah merasakannya. Tapi ada satu orang yang pernah membangun rumah pohon pada awal 1990-an, yaitu Horace Burgess yang  membeli sebuah tanah yang ditumbuhi oleh pepohonan di daerah Crosville, Tennessee, Amerika Serikat. Salah satu pohon besar yang terletak di samping jalan menarik perhatiannya. Horace pun kemudian memutuskan untuk membangun rumah pohon terbesar di dunia di antara ranting-rantingnya.
Horace Burgess yang Membangun Rumah Pohon
Walau memiliki tekad yang besar, proyek ini bukannya tanpa hambatan. Horace memiliki pekerjaan dan keluarga. Setelah menghabiskan beberapa tahun mengurus proyek pembangunan rumah pohon ini, ia mulai kehabisan antusiasme. Ia juga mulai kehabisan kayu.

Waktu itu, Horace memasrahakan saja hidup dan rencananya pada Tuhan. Ia kemudian merasa mendengar Tuhan berkata, “Jika engkau membangun sebuah rumah pohon untuk-Ku, Aku tidak akan pernah membiarkanmu kehabisan bahan.”

Horace kemudian percaya dan terus melanjutkan pekerjaannya. Ia merasa mendapatkan visi tentang bagaimana rumah pohon itu kelak harus diselesaikan. Setelah mengerjakan rumah pohon itu selama 11 tahun, ia akhirnya mendapatkan impiannya selama ini: sebuah rumah pohon terbesar di dunia.

Rumah pohon buatan Horace ini tak hanya mengitari satu pohon melainkan tujuh pohon besar yang ada di area di sekitar tanahnya. Rumah pohon ini dibangun mengelilingi dahan-dahan pepohonan. Setiap elemen pohon dibiarkan tetap tumbuh melewati lantai dan jendela rumah tersebut.
Rumah pohon buatan Horace
Tinggi dari rumah pohon buatan Horace ini adalah tiga meter. Hebatnya, rumah pohon ini dibuat sama sekali tanpa desain. Setiap sudut rumah ini seakan dibangun melalui visi yang misterius dari Tuhan. Luas dari rumah pohon ini juga sangat besar yaitu mencapai 930 meter persegi.

Kabar proyek Horace ini dengan cepat tersebar ke berbagai penjuru. Orang-orang kemudian datang, masuk, dan melihat-lihat bagian dalam rumah ini. Horace sendiri tak pernah melarang orang masuk karena ia tidak tega. Horace berkata bahwa ia membangun rumah ini untuk Tuhan sehingga Tuhan pasti akan menjaganya.

Sayangnya, para pengunjung ini tidak tahu diri. Sejak rumah pohon ini selesai dibangun tahun 2004, orang-orang berdatangan ke sana dan membuat kerusakan. Hampir setiap inci rumah ini dipenuhi dengan coret-coretan yang sangat mengganggu. Lantai dirusak, jendela penyok, dan berbagai macam peralatan rumah tangga dilempar keluar balkon.

Di dalam rumah ini juga terdapat semacam kapel (gereja kecil) untuk orang berdoa. Ada juga sejumlah jalan rahasia yang hanya diketahui oleh Horace. Ketika makin banyak orang yang merusak rumahnya, Horace mulai berpikir untuk mengawasi rumah pohonnya selama 24 jam penuh.

Pada akhirnya, rumah pohon Horace ditutup untuk umum oleh Tennessee Firie Marshall. Badan negara in imenganggap bahwa rumah pohon Horace merupakan tempat wisata sehingga harus mengikuti aturan setempat. Semoga saja rumah ini bisa diselamatkan dari aksi vandalisme dan menjadi tempat wisata yang menyenangkan dan tertib aturan.

Comments