Jika kita sudah memiliki rasa saling menghargai dan tidak pernah membenci pastinya yang tercipta adalah ketenangan dan saling tolong menolong, selalu tetap rendah hati adalah sikap yang wajib ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih sikap saling menghargai dalam tolenransi dalam beragama adalah hal yang wajib dilakukan bagi setiap manusia, tanpa pernah menyebarkan kebencian yang menyebabkan fitnah ataupun perpecahan. Seperti dialami perempuan melayu dengan seorang kakek keturunan Tionghoa ini. Beberapa tahun lalu, perempuan bernama Shirin Aziha Shahidan dan kakek bernama Ah San banyak diperbincangkan. Kisah toleransi keduanya menjadi viral karena kebaikan dari Shirin membantu Ah San meski tak memiliki ikatan darah.

Selanjutnya..
Sejak kecil, Shirin sudah mengenal Kakek Ah San. Pasalnya, keduanya merupakan tetangga saat itu. Sang kakek sejak dulu telah mengidap penyakit kaki gajah pada salah satu kakinya. Sejak kecil, Shirin senang membantu kakek dalam kesehariannya. Ada kalanya Shirin mendorong gerobak dan menyeberangkan jalan sang kakek sepulang sekolah. Keduanya menjalin hubungan persaudaraan yang dekat.
Seiring perjalanan waktu, tahun 2005 Shirin melanjutkan studi dan pindah rumah. Keduanya pun terpisah cukup lama hingga 10 tahun. Nama kakek berusia 82 tahun ini masih terekam jelas di benak Shirin. Tahun 2015, ia memutuskan kembali menjenguk kakek San.

Selanjutnya..
Sekembalinya tahun 2015, Shirin menemui sang kakek. Ia merasa terenyuh melihat kondisi Kakek San. Kakek San masih tinggal di rumah yang sama seperti 10 tahun lalu. Namun ada hal yang membedakan, kini ia tinggal seorang diri karena sang istri meninggal empat tahun lalu. Kakek San tidak memiliki anak. Shirin berinisiatif untuk merawat sang kakek dengan memberikan bantuan kursi roda baru dan mendatangkan perawat khusus.

Bagi Shirin, Kakek San sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Begitu juga dengan Kakek San. Shirin menjadi anak baik yang senang menolongnya. Keduanya membuktikan bahwa menolong tak perlu memandang ras, agama, maupun latar belakang lainnya. Meski memiliki perbedaan, mereka saling menyayangi satu sama lain.
Selanjutnya..

Selanjutnya Lagi pada Makan..

Selanjutnya foto bersama kakek San..

Selanjutnya perhatian Shirin..

Selanjutnya Kakek San Sakit..

Selanjutnya alasan Shirin..

Selanjutnya Shirin foto bersama..

Selanjutnya Shirin bersama Kakek San..

Selanjutnya Shirin merawat Kakek San..

Selanjutnya dialah Shirin Aziha Shahidan ..

Selanjutnya Shirin Membantu Kakek di Perayaan Imlek..

Pada perayaan tahun baru Imlek kemarin, Shirin pun membantu kakek San untuk memasangkan pernak-pernik Tahun Baru. Perempuan 29 tahun ini ikut memeriahkan salah satu perayaan hari besar yang dianut Kakek San. Kisah Shirin dan sang kakek San ini pun telah menjadi perbincangan masyarakat Malaysia. Keduanya pun masuk dalam nominasi The 10 Winners of The Inaugural Star Golden Hearts Awards dari salah satu media di Malaysia.
Selanjutnya..
Sejak kecil, Shirin sudah mengenal Kakek Ah San. Pasalnya, keduanya merupakan tetangga saat itu. Sang kakek sejak dulu telah mengidap penyakit kaki gajah pada salah satu kakinya. Sejak kecil, Shirin senang membantu kakek dalam kesehariannya. Ada kalanya Shirin mendorong gerobak dan menyeberangkan jalan sang kakek sepulang sekolah. Keduanya menjalin hubungan persaudaraan yang dekat.
Seiring perjalanan waktu, tahun 2005 Shirin melanjutkan studi dan pindah rumah. Keduanya pun terpisah cukup lama hingga 10 tahun. Nama kakek berusia 82 tahun ini masih terekam jelas di benak Shirin. Tahun 2015, ia memutuskan kembali menjenguk kakek San.
Selanjutnya..
Sekembalinya tahun 2015, Shirin menemui sang kakek. Ia merasa terenyuh melihat kondisi Kakek San. Kakek San masih tinggal di rumah yang sama seperti 10 tahun lalu. Namun ada hal yang membedakan, kini ia tinggal seorang diri karena sang istri meninggal empat tahun lalu. Kakek San tidak memiliki anak. Shirin berinisiatif untuk merawat sang kakek dengan memberikan bantuan kursi roda baru dan mendatangkan perawat khusus.
Bagi Shirin, Kakek San sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Begitu juga dengan Kakek San. Shirin menjadi anak baik yang senang menolongnya. Keduanya membuktikan bahwa menolong tak perlu memandang ras, agama, maupun latar belakang lainnya. Meski memiliki perbedaan, mereka saling menyayangi satu sama lain.
Selanjutnya..
Selanjutnya Lagi pada Makan..
Selanjutnya foto bersama kakek San..
Selanjutnya perhatian Shirin..
Selanjutnya Kakek San Sakit..
Selanjutnya alasan Shirin..
Selanjutnya Shirin foto bersama..
Selanjutnya Shirin bersama Kakek San..
Selanjutnya Shirin merawat Kakek San..
Selanjutnya dialah Shirin Aziha Shahidan ..
Selanjutnya Shirin Membantu Kakek di Perayaan Imlek..
Pada perayaan tahun baru Imlek kemarin, Shirin pun membantu kakek San untuk memasangkan pernak-pernik Tahun Baru. Perempuan 29 tahun ini ikut memeriahkan salah satu perayaan hari besar yang dianut Kakek San. Kisah Shirin dan sang kakek San ini pun telah menjadi perbincangan masyarakat Malaysia. Keduanya pun masuk dalam nominasi The 10 Winners of The Inaugural Star Golden Hearts Awards dari salah satu media di Malaysia.
Comments
Post a Comment